TERASKATA.COM, MAKASSAR – Sebanyak 366 siswa SMA Islam Athirah 1 Makassar mengikuti kegiatan Bela Negara dan wawasan kebangsaan, di Batalyon Infanteri Yonif Raider 700/WYC, Makassar.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (14-16/9/2022) ini tidak hanya diikuti oleh siswa kelas 10, 11, dan 12 saja, melainkan juga diikuti oleh beberapa guru pendamping.
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ialah guna membentuk sikap dan karakter siswa, serta menumbuhkan jiwa nasionalis dan kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat pelepasan para peserta, Wakil Direktur (Wadirek) Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Mas Aman Uppi, SPd., M, mengucapkan terima kasih kepada panitia, karena telah memberi wadah peserta didik untuk melatih karakter melalui kegiatan bela negara tersebut.
“Terima kasih kepada seluruh panitia terkhusus tim SMA Islam Athirah 1 Makassar yang mewadahi peserta didik untuk melatih wawasan kebangsaan dan bela negara serta tentang kedisiplinan. Insya Allah ini akan menjadi bekal yang baik di masa yang akan datang,” tutur Mas Aman, Rabu (14/9).
Tak hanya itu, Mas Aman juga berpesan kepada peserta didik untuk serius mengikuti kegiatan tersebut.
“Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara ini adalah dasar membentuk karakter untuk menumbuhkan jiwa kecintaan pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Yang mana nantinya akan dilihat sikap serta prilaku kalian. Karena ditangan kalianlah penentu masa depan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, ST., M.Pd. juga turut berpesan sekaligus membuka kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara ini di Batalyon Infanteri Yonif Raider 700/WYC, Makassar.
“Untuk anak-anakku (peserta) sekalian, nikmatilah prosesnya. Kegiatan positif ini sebagai bekal kalian menjadi pemimpin kelak. Untuk itu jalani sepenuh hati dan ikhlas agar bernilai ibadah,” singkatnya.
Sebagai informasi, kegiatan bela negara dan wawasan kebangsaan ini adalah kegiatan tahunan SMA Islam Athirah 1 Makassar. Namun, selama dua tahun terakhir terhenti akibat pandemi Covid-19.
Komentar