Besok! SMA Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Bakal Gelar Panen Project, Ada Kejutan Flash Mob

TERASKATA.COM, Makassar – SMA Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Makassar akan menyelenggarakan kegiatan besar panen project yang mengusung tema kewirausahaan, Rabu (15/6/2022) besok.

Dalam penggelaran panen project ini nantinya akan ada kejutan spesial yakni berupa flash mob yang dikolaborasikan langsung oleh guru-guru dan para peserta didik SMA Islam Athirah Wilayah Kajaolalido.


Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SMA Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Tawakal Kahar S.Pd, M.Pd saat ditemui oleh awak media Teraskata.com di ruang kerjanya, pada Selasa (14/6).

“Besok itu akan digelar panen project istilah ini penamaannya untuk hasil akhir dari produk yang telah disusun oleh anak-anak. Jadi tema yang kita usung nanti adalah tema kewirausahaan,” jelasnya.

“Kewirausahaan ini adalah salah satu tema dari 7 tema yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk project profil pelajar Pancasila. Diantara 7 tema yang dimaksudkan, sudah ada dua tema yang telah diselenggarakan yakni kebhinekaan global dan perubahan iklim. Dan ini yang akan kita selenggarakan besok yakni tema kewirausahaan,” imbuhnya.

Ketujuh tema yang dimaksudkan kata Tawakkal, telah diberikan waktu capaian selama 3 tahun.

“7 tema yang dimaksudkan tadi dikerjakan selama 3 tahun,” cetusnya.

Menurut Kepala Sekolah SMA Islam Athirah, tema kewirausahaan diusung olehnya untuk bisa mengasah jiwa interpreneurship para peserta didik, agar kedepannya bisa menjadi pengusaha-pengusaha hebat.

“Tema kewirausahaan ini diusung untuk mencoba mengasah jiwa entrepreneurship anak-anak supaya banyak yang menjadi pengusaha. Jadi kita coba bawa ke sana produknya,” jelasnya.

Untuk persiapan panen project ini sudah dipersiapkan selama satu bulan terakhir, dan baru akan dipentaskan besok, Rabu (15/6). Dalam kegiatan ini sebenarnya bertujuan untuk melihat seberapa kreatif dan terampil para peserta didik dalam memproduksi produk, dan memperjualbelikannya kepada konsumen. Ini sebagai miniatur para peserta didik untuk bisa menjadi pengusaha di masa depan.

“Dengan tema ini, kami juga ingin melihat bagaimana keterampilan anak-anak dalam pembuatan produk. Lalu setelah ada produknya, bagaimana produk itu diperjualbelikan. Jadi yang kami harapkan, anak-anak punya miniatur untuk membuat usaha di masa depan,” harapnya.

Produk Kewirausahaan

Tawakal Kahar menuturkan, bahwa produk yang dominan dibuat oleh peserta didiknya yakni produk makanan dan minuman. Hal itu kata dia, terinsipirasi dari beberapa pemuda-pemudi milenial yang mencoba membuka usaha melalui kedai-kedai.

“Produk yang dominan diproduksi oleh anak-anak pada tema kewirausahaan ini yakni mah produk makanan dan produk minuman. ini terinspirasi dari beberapa kedai-kedai yang saat ini banyak dilakukan oleh para pemuda-pemuda milenial. Jadi prinsipnya tanpa perlu tempat yang besar anak-anak tetap bisa menjual, seperti menjual di rumah mereka masing-masing. Akhirnya orientasinya begini, ketika jadi mahasiswa mereka sudah bisa mencari uang,” jelasnya.

“Dalam proyek ini yang diukur adalah karakter, kemudian keterampilannya anak-anak. kalau kognitif pengetahuan kan seperti pembelajaran di kelas pada umumnya sementara ini adalah keterampilan yang dinilai,” imbuhnya.

Profil Pelajar Pancasila

Diselenggarakan kegiatan panen project dengan tema kewirausahaan ini diharuskan untuk bisa diintegrasikan dengan enam dimensi yang ada pada profil pelajar Pancasila.

“Tema ini digerakkan untuk membentuk karakter anak. Wujudnya nanti ada di profil pelajar Pancasila. jadi ada 6 dimensi yang ada di profil player Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, bergotong-royong, mandiri, kritis dan kreatif,” tutur Tawakal Kahar.

“Jadi setiap masing-masing project tema yang diselenggarakan harus terkandung atau terintegrasi dengan 6 dimensi profil pelajar Pancasila ini,” imbuhnya.

Setelah nantinya 3 tema diselenggarakan, Tawakal menuturkan bahwa kedepannya akan kembali digelar panen project bertemakan kearifan lokal.

“Dari 7 tema yang ada, setelah tema kewirausahaan, nanti kami akan menjalankan project kearifan lokal. Ini cukup menarik dan tentunya kami akan berusaha untuk menggali lebih dalam lagi terkait budaya daerah,” kuncinya. (Dev)


Komentar