Tok! Danny Pomanto Resmi Jadi Dewan Pembina Relawan Milenial Makassar

TERASKATA.COM, Makassar – Relawan Milenial Makassar diwakili oleh Ketua Umum Ali Fauzi Mahmuda, Sekretaris Dewan Pertimbangan Zhuchri Kasman, Ketua Harian Tarmizi Tahir, Wakil Ketua 1 Ketua Asrijal Syahruddin dan Ketua Bidang Resque & Tanggap Bencana Andi Achmad Hidayat untuk menyampaikan permintaan agar Walikota Makassar menjadi Dewan Pembina Relawan Milenial Makassar.

Hal itu disampaikan saat mereka berkunjung ke kediaman pribadi Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, pada Senin (20/6/2022) siang.

Kisah terbentuknya RMM diceritakan oleh Ketua Umum RMM langsung kepada Walikota dan diskusi pun mengalir ke berbagai hal, baik masalah anak muda, program inovasi Pemerintah Kota Makassar hingga ke diskusi mengenai agama yang semua berhilir kepada tujuan untuk bermanfaat kepada sebanyak orang lain.

Sekitar 40 menitan diskusi berlangsung, menandai persetujuan beliau menjadi Dewan Pembina RMM, Ketua Umum langsung menyematkan rompi RMM kepada Walikota Makassar. Dan diakhiri dengan berfoto bersama Walikota Makassar.

“Walikota bisa menjadi patron anak muda sebagai generasi inovasi untuk kebermanfaatan bagi masyarakat dan bukan generasi baperan apalagi mageran,” ujar Ketua RMM, Ali Fauzi Mahmuda.

Dan ternyata pada pertemuan tersebut, muncul sisi lain dari Walikota yang cukup paham mengenai ilmu tasawuf dan menjadikan anak Relawan Milenial Makassar semakin kagum dengan keluasan paham pada diri beliau.

Menyambut kunjungan rombongan RMM, Walikota Makassar menyampaikan pesan kepada para relawan untuk terus bergerak dalam menjalankan misi-misi kegiatan.

“Berbuatlah walau banyak temanmu tidak muncul walau ada namanya. Saya waktu muda berdua ja kerja ki kegiatan, padahal ada 100 orang nama panitia. Dipikir bahwa saya akan capek urus kegiatan sendirian. Tapi ternyata detail kegiatan yang saya urus sampai capek tersebut, membuat saya akhirnya bisa membuat ide seperti F8 yang dikenal mendunia. Skill itu yang tidak bisa didapat dengan titel tapi dengan mengurusi orang lain,” ujarnya.

“Dalam hal apapun, termasuk urusan politik maka bermanfaatlah. Makanya saya sangat memegang teguh nilai itu sampai saya membuat satu jargon di politik yaitu Politik Manfaat, bukan politik Kemanusiaan. Karena untuk kemanusiaan belum tentu bermanfaat, tapi hal yang bermanfaat pasti untuk kemanusiaan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Relawan Milenial Makassar adalah organisasi yang awalnya di bentuk oleh pengurus beberapa organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, HMI dan beberapa organisasi lainnya. Relawan Milenial sangat aktif untuk kegiatan-kegiatan sosial di Sulawesi Selatan.(*)

Komentar