TERASKATA.Com, MAKASSAR – Dalam memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-62 tahun, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan deklarasi dengan mengusung tema ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’, di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, tepatnya di jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Selasa (25/01/2022).
Terpantau oleh awak media TERASKATA.Com, peringatan HGN oleh Dinkes Sulsel sangatlah meriah. Meskipun demikian, seluruh tamu undangan yang hadir, baik pegawai ataupun non-pegawai tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menggunakan masker.
Dalam laporannya, Syamsuddin SKM.M.Kes selaku Ketua Panitia Pelaksana menuturkan bahwa dalam aksi pencegahan stunting dan obesitas yang sangat dibutuhkan adalah kontribusi dari lintas sektor.
“Dalam upaya mencegah angka kenaikan stunting dan obesitas itu yang dibutuhkan adanya kontribusi lintas sektor beserta segenap mitra lainnya. Hal ini bertujuan agar bisa menjadi peran untuk menyebarluaskan pentingnya gizi dalam mencegah stunting dan obesitas,” ujarnya.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga menghadirkan pembicara handal yang dinilai paham dan berpengaruh penting dalam pencegahan stunting dan obesitas, diantaranya yakni Dr. dr. Bachtiar Baso, M.Kes selaku Sekretaris Dinkes Provinsi Sulsel dan A. Nurseha, SKM,M.Kes selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel.
Dalam pemaparannya, A. Nurseha, S.KM.M.Kes menuturkan bahwa di provinsi Sulawesi Selatan sebenarnya sudah mengalami penurunan prevelensi stunting.
“Di provinsi Sulawesi Selatan prevelensi stunting sudah mengalami penurunan. Di tahun 2021, kita sudah mencapai angka 27,4%. Meskipun masih di bawah target, karena target dari RPJMD adalah 24%. Lalu di tahun 2022 ini kami menargetkan untuk bisa mencapai yakni 21,9%. Dan tahun 2024 insyaallah targetnya adalah 14%,” jelasnya dengan rinci.
Lebih lanjut, Kabid Kesmas Dinkes Sulsel itu juga membeberkan bahwa sejak tahun 2020, pemerintah melalui Dinkes Sulsel sudah mencanangkan program cegah Stunting yaitu Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting (Gammara’na).
“Kami sebenarnya sudah ada program Stunting yakni Gammara’na. Ini merupakan program unggulan, yang telah berjalan aktif sejak tahun 2020. Pada awal-awal kami menugaskan 5 pendamping lopus, masing-masing di Kabupaten Bone dan Enrekang. Dan ke depan rencananya kita akan menjalankan program 240 Desa Lopus yang tersebar di Kabupaten/Kota di Sulsel. Untuk recruitmennya sendiri akan dilakukan mulai Februari 2022 mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. dr. Bachtiar Baso, M.Kes selaku Sekretaris Dinkes Provinsi Sulsel mengemukakan bahwa, kunci yang penting dari upaya dalam mendukung pencegahan angka stunting adalah dengan konsistensi.
“Saya kira ini (tema HGN) merupakan langkah untuk kita bisa lebih maju. Yang penting dari pencegahan adalah konsistensi dalam penurunan stunting dan obesitas. Jangan sampai angka stunting sudah turun, tetapi di tahun selanjutnya malah naik lagi. Tetapi kalau bisa turun di tahun ini, dan di tahun depan turun lagi angkanya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam peringatan HGN tersebut juga turut dihadiri oleh pegawai Dinkes Sulsel, komunitas Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting (Gammara’na), UNICEF, Persagi, Supervisor Pendamping Gizi, insan pers serta tamu undangan dari berbagai instansi lainnya.(Dev)
Komentar