Materi Psikologi Komunikasi Massa di SPMH Angkatan VIII, Pembimbing Diminta Bisa Memahami Kondisi Jamaah

TERASKATA.COM, Makassar – Memasuki materi ketiga, Peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji (SPMH) Angkatan VIII Mandiri 2023 diberikan materi Psikologi Komunikasi Massa yang berlangsung di Gedung Safha, Asrama Haji, Kota Makassar, Sabtu (30/09/2023).

Materi Psikologi Komunikasi Massa ini dibawakan langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Abdul Rasyid Masri, S


Sebelum masuk materi, Abdul Rasyid Masri melakukan beberapa games kecil yang bertujuan untuk membuat peserta lebih rileks dan berkonsentrasi.

Dalam materinya, Dekan FDK UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan bahwa terdapat 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh para pembimbing.

“Kompetensi pedagogik (kognitif) yang disebut sebagai kecerdasan dari diri pembimbing itu sendiri. Kedua ada kompetensi diri, menjadi seorang pembimbing harus bisa memiliki kesiapan mental dan diri,” jelasnya.

“Kompetensi sosial harus juga dimiliki oleh para pembimbing, karena harus pintar mengambil hati jamaah dan harus bisa membangun relasi. Selanjutnya atau yang terakhir ada kompetensi profesional dan para peserta bisa dapatkan disini yang dilihat dari segi integritas dan profesionalisme,” lanjutnya.

Secara terminologi, Psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari terkait tingkah laku manusia. Sedangkan psikologi massa adalah ilmu yang mempelajari perilaku massa.

“Untuk Komunikasi Massa, yaitu proses komunikasi yang dilakukan dengan massa/kelompok/jamaah/khalayak, masyarakat luas,” pungkas Abdul Rasyid.

Dia juga meminta agar para pembimbing bisa memahami jamaah haji sebagai the real massa. Jadi jamaah haji dapat diartikan sebagai massa kongkrit. Pertama, harus memiliki ikatan batin karena adanya persamaan tujuan dan kepentingan.

“Kedua, memiliki norma dan aturan yang mengikat. Ketiga, mempunyai struktur yang jelas dan didalamnya terdapat pembimbing/pemimpin jamaah,” tuturnya.

Dekan FDK UIN Alauddin juga menjelaskan terkait kesabaran kepada para pembimbing agar bisa menghadapi para jamaah yang memiliki sikap yang berbeda-beda.

“Para pembimbing diminta untuk sabar, karena banyak sekali jamaah dan memiliki sifat yang berbeda-beda, jadi para pembimbing harus bisa memahami struktur kejiwaan dari para jamaah,” sebutnya.


Komentar