Mahasiswa dan Dosen Unhas Gelar FGD Mitigasi Bencana Banjir di Pesisir Danau Tempe Wajo

TERASKATA.COM, Makassar – Dosen dan Mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan kegiatan berupa sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) terkait mitigasi bencana banjir di Pesisir Danau Tempe Kabupaten Wajo di Kantor Kelurahan Watallipue, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Selasa (12/7/2022).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan stakeholder dan masyarakat setempat. Diketahui, pada hari sebelumnya juga telah dilakukan survei pada lokasi yang terdampak banjir serta melakukan wawancara dengan stakeholder dan beberapa masyarakat yang kami jumpai di Kelurahan Watallipue.


Mukti Ali selaku Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Hasanuddin mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya berkaitan dengan mitigasi bencana banjir.

Selain itu kata dia, karena melihat permasalahan banjir yang menimpa Pesisir Danau Tempe dimana belum ada solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Maka dari itu dari pihak Universitas Hasanuddin melakukan penelitian di Kelurahan Watallipue untuk mengetahui penyebab dan juga bentuk mitigasi yang dirembukkan bersama dengan masyarakat.

“Kami datang sebagai akademisi untuk melakukan penelitian terkait Banjir di Danau Tempe, jadi kami harap kerja sama masyarakat agar dapat membantu kami” ujarnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini masyarakat melakukan diskusi bersama pihak Universitas Hasanuddin untuk mengetahui informasi tentang banjir di Pesisir Danau Tempe. Banjir di Kelurahan Watallipue terjadi hampir setiap tahunnya yang disebabkan oleh meluapnya air pada Danau Tempe dan sungai-sungai di sekitarnya dengan ketinggian air rata-rata sekitar satu meter.

Hermansyah yang merupakan salah seorang masyarakat setempat mengatakan, banjir di Kecamatan Tempe terjadi setiap tahun dan akan surut dalam waktu kurang lebih tujuh bulan lamanya.

“Khususnya di Kelurahan Watallipue hanya tiga belas rumah dari kurang lebih 200 rumah yang tidak terkena banjir, sehingga masyarakat harus mengungsi di tempat-tempat yang lebih tinggi seperti Masjid Besar Al-Manar Tempe di Kelurahan Watallipue,” katanya.

“Kami berharap level bendungan dinaikkan, yang awalnya level enam menjadi level tiga. Selain itu juga dibuatkan bendung di hulu anak Sungai Walannae sebagai salah satu usaha untuk mencegah banjir di Kabupaten Wajo,” harapnya mewakili masyarakat Kelurahan Watallipue.

Kegiatan sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) berlangsung kurang lebih 2 jam. Selama kegiatan berlangsung, masyakat ikut aktif menyampaikan pendapat-pendapatnya sehingga sampai akhir kegiatan ini berjalan dengan baik dan tertib.(*)


Komentar

News Feed