Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan, Kalla Institute Fokus Materi BMC

TERASKATA.COM, MAKASSAR – Seiring dengan perkembangan zaman, ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas serta dipicu oleh kemajuan teknologi dan pertumbuhan populasi membuat pilihan untuk berwirausaha menjadi alternatif karier.

Berwirausaha tidak harus menjadi pekerjaan tetap melainkan bisa menjadi pilihan profesi sampingan. Olehnya kegiatan pelatihan yang dikhususkan untuk guru kejuruan itu diharpakan dapat meningkatkan kompetensi tenaga pendidik bukan hanya dalam hal pengajaran melainkan juga dalam berwirausaha.


Kompetensi tersebut diharapkan juga dapat menjadi bekal para guru dalam menyebarkan pengetahuan mereka. Sehingga menjadi bekal bagi lulusan SMK untuk mengembangkan bisnis atau memilih profesi sebagai wirausaha.

Kalla Institute sebagai kampus yang berada dibawah naungan Yayasan Hadji Kalla dan Kalla Group turut andil dalam peningkatan kompetensi guru kejuruan. Kegiatan yang dilaksanakan awal September hingga 12 September 2022 itu berlokasi di BPPMPV KPTK Gowa Jalan Diklat No. 30 Dusun Tambung, Desa, Paccellekang, Kec. Pattallassang, Kabupaten Gowa. Jumlah peserta yang berpartisipasi sebanyak 20 orang guru SMK yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia timur.

Sebanyak 3 Dosen yang berasal dari Prodi kewirausahaan Kalla Institute hadir sebagai pemateri. Mereka adalah Ketua Program Studi Andi Fauziah Yahya, Ketua Inkubator Bisnis Kalla Institute Taufan Gunawan, dan Dosen Kewirausahaan Mardiatul Jannah.

Materi pertama terkait Technopreneurship dibawakan langsung Oleh Ketua Prodi Kewirausahaan Kalla Institute Ibu Andi Fauziah Yahya. Kemudian dilanjutkan oleh tim dosen kewirausahaan Kalla Institute dengan pembahasan terkait Determining the problem-solution and market segmentation, unique value of the product, customer relationship and customer segments oleh Muhammad Taufan Gunawan. Selanjutnya materi terkait three keys of business dibawakan oleh Mardiatul Jannah dan ditutup dengan materi terkait cost and revenues in business oleh Andi Fauziah Yahya.

Tafan Gunawan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua komunitas Tangan Diatas Sulsel mengatakan bahwa Pelatihan BMC ini sangat bermanfaat untuk para guru, khususnya para guru SMK yang akan mengembangkan program kewirausahaan di sekolahnya.

“Dengan memahami alur penyusunan BMC para guru dapat membimbing siswanya dalam hal penyusunan rencana bisnis. Terbukti diakhir kegiatan ditemukan banyak ide bisnis baru yang memang telah lama dipikirkan namun belum menemui gambaran implementasi model bisnis yang tepat,” jelasnya.

Kegiatan itu merupakan bagian dari pelaksanaan Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Industri bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi, Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK). Salah satu materinya berfokus pada Technopreneurship.

Kegiatan itu dikonsep dalam bentuk Pelatihan Kewirausahaan dan pengenalan Model Business Canvas bagi para guru agar bisa mendongkrak produktivitas dan memaksimalkan potensi mereka menjadi sebuah ide bisnis.(*)


Komentar