Pembagian Bansos tak Merata, Warga Bulu Ulaweng ‘Serbu’ Kantor Desa

TERASKATA.COM, BONE – Ratusan Warga Desa Bulu Ulaweng, Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Rabu 23 Februari 2021) merasa kecewa lantaran tidak mendapatkan (BLT) dari dana desa.

Puang Nasaruddin, warga desa menilai tidak merata proses pembagiannya, bahkan ada sebagian warga yang sudah masuk dalam daftar penerima nama mereka diduga hilang tiba-tiba.


Sejumlah warga menyebutkan informasi yang diperoleh, dari sebelumnya penerima BLT kurang lebih seratus Kepala Keluarga (KK), Namun kemudian berkurang menjadi puluhan saja.

Untuk itu warga menuntut agar pembagian BLT DD tersebut bisa merata, sehingga tidak terjadi konflik sosial di tengah masyarakat.

Banyaknya warga yang tidak mendapatkan BLT ini diduga merupakan bias dari perbedaan pilihan pada saat momentum pemilihan kepala Desa pada bulan November 2021 lalu. Ada indikasi bahwa yang menerima BLT hanya pendukung salah satu calon yang terpilih, walau pun tidak memenuhi syarat penerimaannya.

Bahkan informasi dari masyarakat bukan hanya BLT saja yang tidak diberikan akantetapi juga PKH, bantuan telur, semua akan di hilangkan menurut informasi dari sejumlah waraga yang merasa dirinya berhak untuk mendapatkan bantuan, tapi karena persoalan beda pilihan pada pilkades, kahirnya tidak di berikan bantuan apapupun, sehingga terjadi diskriminasi terhadap masyarakat yang seharusnya diayomi.

Bahkan banyak aparat (Kader) yang dikeluarkan karena beda pilihan saat pilkades, kata puang Nasaruddin, yang seharusnya orang tersebut di pertahankan karena sedikit tingkat pendidikan lebih tinggi dan berpengalaman.

Seorang Warga Puang Sariwati pun juga merasa kecewa lantaran tidak mendapatkan BLT yang sebelumnya telah mendapatkan, ini semua akibat beda pilihan.

Dalam politik, bagi puang Nasaruddin itu hal biasa kalah dan menang, karena tidak mungkin harus menang semua.

“Kepala desa yang seharusnya jadi pemimpin yang bisa mempersatukan masyarakat, memberikan rasa aman dalam masyarkat, justru tidak memikirkan dampak sosial dalam masyarakat akibat dari pembagian bantuan yang tidak merata dan tidak adil itu, justra kemenangan dianggap jalan untuk balas dendam dalam pertarungan,” katanya.

Puang Nasaruddin mengatakan bahwa masyarakat yang berada di kampung Sabbang yang seharusnya mendapatkan bantuan, namun tidak diberikan akibat dari Pilkades itu. Padahal kurang lebih sekitar 17 KK yang sebelumnya menerima bantuan.

“Olehnya itu saya sebagai masayarakat bawa, orang kampung yang tiap hari hanya urusin ternak dan pertanian yang tidak tau apa-apa persoalan pemerintahan ini, memohon kepada pemerintah kecamatan dan kabupaten, untuk memperhatikan kondisi kami, kami ini warga ingin hidup layak, tidak ingin ada diskriminasi terhadap mayarakat,” ungkap Puang Nasaruddin warga Desa Bulu Ulaweng. (nas/ams)


Komentar