Peserta Sertifikasi Pembimbingan Manasik dan Haji UIN Alauddin Hikmat Dengarkan Materi Narasumber

TERASKATA.COM, MAKASSAR – Memasuki hari keempat Sertifikasi Pembimbingan Manasik dan Haji UIN Alauddin, para peserta tampak begitu hikmat mendengarkan materi dari ketiga narasumber yang bertempat di Wisma Shafa Lantai 4, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Selasa (07/02/2023).

Dalam materi Manajemen Pembimbingan Manasik Haji yang dibawakan oleh Dr. K.H. Kamaluddin Abu Nawas. Dia menceritakan pengalamannya sewaktu menerima pembimbingan manasik dan haji.


“Beberapa waktu yang lalu kami di tes sebagai pembimbing dan kita disuruh mengarang dalam bahasa arab dan menuliskan surah Al-Fatihah. Saya melihat banyak sekali orang yang tidak bisa menuliskannya,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Kamaluddin juga mengingatkan kepada para peserta agar sebagai pembimbing haji, harus bisa mengetahui ataupun paham dengan beberapa tugas dari para petugas.

“Sebagai pembimbing haji dan umrah, kita harus paham tugas dari petugas kloter, bahkan petugas dari kesehatan juga sebaiknya harus tahu. Jangan sampai nanti, ketika terjadi hal-hal buruk, kita bisa mengetahui ataupun memberikan pertolongan pertama, jika petugas tersebut tidak ada,” jelasnya.

“Jadi seorang pembimbing haji, harus bisa memahami setiap tugas ataupun aturannya. Karena pembimbing haji ini memiliki tugas yang berat dan membimbing banyak orang,” lanjutnya.

Dia juga menyampaikan, bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan atau pertolongan pada seseorang yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri.

“Sehingga mampu mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan. Bimbingan membantu individu untuk mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial,” ujar Dr. Kamaluddin dalam materinya.

Sementara itu, salah satu peserta mengatakan bahwa ada peserta yang kurang mengerti dengan materi yang menggunakan bahasa Bugis, tetapi narasumber bisa menjelaskan maksud dan tujuan dari materinya dengan baik.

“Walaupun ada di antara kawan-kawan yang dari luar dan tidak bisa bahasa Bugis, tetapi secara keseluruhan materi yang dibawakan oleh narasumber sudah bagus,” ujar Muhammad Wardi HM yang merupakan peserta dari Kementerian Agama Kabupaten Soppeng.

“Mungkin hanya karena materinya begitu banyak sehingga ada pendapat-pendapat yang berkembang misalnya terkait perbedaan pendapat-pendapat ulama, tidak bisa saya tangkap semua karena terlalu cepat, akan tetapi intinya saya paham maksud dari beliau,” tuturnya lagi.

Dia juga berharap agar kegiatan ini berjalan lancar dan bisa mendapatkan banyak ilmu, serta semoga bisa mendapatkan sertifikat untuk bisa menjadi petugas.

“Kita mendapatkan banyak ilmu ya karena kita ini memang sedang mengikuti sertifikasi pembimbing yang mudah-mudahan juga nanti mendapatkan sertifikat, juga mendapatkan ilmu. Alhamdulillah kalau bisa jadi petugas, ya kalau tidak Alhamdulillah ilmunya juga dapat,” harap Wardi.


Komentar