Puluhan Pemuda Lakukan Aksi Demonstrasi di Kantor Desa Aeng Towa, Ini Tuntutannya

TERASKATA.COM, Takalar – Aliansi pemuda peduli desa adakan aksi demonstrasi di Desa Aeng Towa terkait beberapa polemik yang meresahkan.

Aksi tersebut berlangsung pada Senin, (28/03/2022), dengan menempatkan di dua titik yaitu, di perbatasan takalar makassar, kemudian dilanjutkan di depan kantor Desa Aeng Towa.

Terkait hal demikian para pemuda yang tergabung dalam aliansi pemuda peduli desa membawa tuntutan yaitu ingin mendesak Kepala Desa Aeng Towa untuk segera menuntaskan kasus kasus kriminalitas di desa aeng towa, mempertanyakan tugas dan tanggung jawab kepala desa sebagai kepala pemerintahan tertinggi di Desa Aeng Towa, serta ingin adanya transparansi anggaran penanggulangan bencana darurat dan mendesak desa.

Aksi tersebut sempat memanas dikarenakan kepala desa aeng towa tidak ada di lokasi demo tersebut, tetapi situasi dapat diredam setelah informasi kabar kepala desa akan segera menuju kelokasi aksi.

Menurut jenderal lapangan, Nur Alim Syarif, Pemerintah Desa dalam hal ini kepala Desa harus menyelesaikan polemik yang terjadi di Desa Aeng Towa sebelum berakhir masa jabatannya, termasuk salah satunya yang harus mendapat perhatian khusus adalah pemuda.

“Belum lagi kita bicara persoalan anggaran
Penanggulangan Bencana, darurat dan mendesak desa yang mencapai angka Rp360 juta pada tahun 2021. Dimana pengelolaannya dianggap tidak jelas, karena tidak adanya transparansi kepada masyarakat desa,” ujarnya.

Terkait hal demikian, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Resha Akadir Ramma mengatakan bahwa, jelas menjadi seorang pemimpin itu harus siap dikritisi, kepala desa harus siap dan benar benar siap sebagai pemimpin di Desa Aeng Towa.

“Apalagi tuntutan kami ini jelas dan harus diindahkan, saya pun mengapresiasi kepala desa sudah memberikan ruang diskusi. Tetapi saya sangat sangat kecewa karena momen diskusi tersebut tidak jelas alurnya, kepala desa seakan terburu buru sampai mengeluarkan alasan bahwa anaknya mau diwisuda, jadi dia bilang dia tidak bisa lama,” bebernya.

“Entahlah hal demikian adalah hal apa, jika memang kepala desa mau menyelesaikan bersama polemik ini, kita tuntaskan, bukan malah langsung menuntaskan. Dari 3 tuntutan yang kami diskusikan di ruangan beliau, hanya 1 poin yang didiskusikan. Itupun belum tuntas, kami belum puas atas pernyataan dan penjelasan Kepala Desa Aeng Towa,” pungkasnya.

Diketahui bahwa aksi demonstrasi ini diperkirakan akan berlanjut jika tuntutan ini belum jelas penjelasannya dari pihak pemerintah desa, tidak menutup kemungkinan massa aksi demo tersebut akan membawa jumlah massa yang lebih besar dari aksi pertama.(*)

Komentar