TERASKATA.COM, MAKASSAR – Di balik kemeriahannya, Festival Makassar F8 dinilai memiliki kekurangan, termasuk pada pengaturan ketertiban pengujung.
Kurangnya ketertiban dikarenakan pengujung begitu membludak, sementara panitia dinilai kurang siap. Bahkan, banyak masyarakat yang marah karena tak kunjung bisa membeli tiket.
Tak hanya itu, pada saat awal pembukaan Makassar F8, para massa aksi demonstrasi hampir menerobos dan merobohkan pagar yang ada di Makassar F8 pembatas F8.
“Ramai betul pantai, hampir demo orang mau menerobos. Deh mau na hambur itu pagar ka. Banyak orang marah-marah di sini,” ujar Aan, salah satu pengunjung Makassar F8 saat ditemui awak media Teraskata.com, Rabu (7/9/2022).
Lebih lanjut kata dia, banyak callo (peminta uang) yang berdatangan. Mereka pun berlagak layaknya panitia, dengan melakukan penjualan tiket seharga Rp25 ribu, sementara harga jual sebenarnya hanya Rp10 ribu.
“Itu kan bayarnya untuk festival 10, untuk acara setiap zona beda lagi. Terus banyak calo juga, masa tadi ada calo, hampir ki ma pattol (bohong) harga tiket dia jual 25 ribu. Padahal 10 ribu ji harganya,” ujarnya.
Hingga saat ini kata Aan, pengujung masih terus berdatangan. Namun, antrean pengujung yang akan membeli tiket sangat berhamburan, dan tidak teratur sebagaimana mestinya.
“Deh tidak teraturki orang beli tiket. Deh terhambur-hambur ki,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Makassar F8 ini sendiri akan berlangsung mulai hari ini, 7-11 September mendatang.(Dev)
Komentar