TERASKATA.Com, MAKASSAR – Wakil Rektor ll Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar Prof Wahyuddin Naro menegaskan pelaksanaan kegiatan harus selalu merujuk pada Rencana Strategi (Renstra) dan Pancacita.
Sebab menurutnya, semua penggunaan anggaran berbasis kinerja, dan penilaian kinerja dilihat dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang setiap tahunnya ditandatangani Rektor dan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
“Jadi seluruh kegiatan harus merujuk pada Renstra. Payungnya kita itu Renstra Kemenag, Pendis turun ke universitas, fakultas dan prodi,” kata Prof Wahyuddin Naro saat rapat koordinasi bersama pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Kamis (20/1/2022).
Guru Besar Ilmu Pendidikan itu menyebut dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) 18 Tahun 2020 tentang Renstra Kemenag ada dua poin penting yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, yakni peningkatan mutu dan akademik.
“Jadi tolak ukur dari mutu ini adalah akreditasi, baik institusi maupun akreditasi prodi. Untuk masuk akreditasi prodi maka anggaran ini harus disusun bagaimana meningkatkan akreditasi prodi. Jadi arus berlandasakan pada Renstra dan pancacita,” katanya.
“Berbicara akreditasi itu ada di Renstra, akreditasi prodi. Kemudian bicara tentang Pancacita akademik, di situ juga ada sebutkan prodi yang handal. Dan, prodi yang handal itu adalah prodi yang memiliki akreditasi yang tinggi,” jelas Prof Wahyuddin Naro.
Untuk mencapai mutu dan akademik, kata Mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni Fakultas Sains dan Teknologi itu dibutuhkan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai penggerak kegiatan.
“Jadi kita juga tidak bisa lepas dari sumber daya manusia untuk mencapai mutu dan akademik itu sendiri,” terang Prof Wahyuddin Naro.
Sebagai informasi bahwa pada Rakor, Prof Dr Wahyudin Naro didampingi Kepala Biro AUPK Dr Alwan Suban serta Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) Dr Murtiadi Awaluddin.(Dev)
Komentar