Alm Nenek Linggi Diupacara Adat Sapu Randanan Sarrin Bone-Bone

TERASKATA.COM, TORAJA UTARA – Suku Toraja salah satu suku yang terkenal di Provinsi Sulawesi Selatan. Selain Rumah Adat dan Pemandangannya yang indah, juga terkenal dengan Rambu Solo’ (Upacara Kematian).

Tak tanggung-tanggung, Upacara Rambu Solo’ kalangan Puang (Bangsawan) Suku Toraja, pasalnya menghabiskan dana ratusan juta hingga Miliaran rupiah sekali pelaksanaan. Konon, semua itu dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi orang yang meninggal.


Keunikan lain kalangan Puang/Bangsawan Toraja, jenazahnya disimpan selama bertahun- bertahun dalam rumah atau Tongkonan hingga upacara kematian dilaksanakan. Pasalnya, belum dianggap benar-benar pergi (meninggal) sebelum rangkaian upacara kematian (Rambu Solo’) rampung keseluruhan.

Sama halnya dengan Almarhumah Paulina Tanna atau Nenek Linggi’ (Ibu dari John Palinggi Patandeanan) di Dusun Sanglonga, Kelurahan Palawa, Kecamatan Sesean, Toraja Utara, setelah beberapa tahun disimpan dirumah Tongkonan Ne’ Baddu-Dau, jenazah Bangsawan ini akan diupacarakan pada 16-26 Juni 2022 mendatang.

Pasalnya, prosesi Rambu Solo’ terbagi dalam beberapa tingkatan tergantung tingkat ke-Bangsawanan/kasta seseorang. Upacara kematian Nenek Linggi’ sendiri disebut Sapu Randanan Sarrin Bone-Bone, yang merupakan tingkatan tertinggi Rambu Solo’ Suku Toraja.

Menjelang prosesi rangkaian pemakaman Pensiunan TNI ini, 2 bulan sebelumnya mulai dibangun lantang (pondok) bagi para tamu dan keluarga yang hadir menyatakan duka citanya.

“Dua bulan yang lalu lantangnya sudah mulai dibangun, pada bulan Februari. Hingga hari ini sudah rampung sekitar 90 % (persen). Pelaksanaan Upacara 16 Juni Ma’rampun Tedong, 17 Ma’ Parokki Alang, 18-21 Ma’ Pasa’ Teding/Ma’ Pasilaga, 22-23 Ma’ Parokko Alang, 23 Ma’ Palao dan lain-lain,” ungkap Martinus Tangkeallo keluarga Almarhumah sekaligus Sekretaris Panitia Rambu Solo’ Martinus Tangkeallo.

Ditanya soal rangkaian Rambu Solo’ Sapu Randanan Sarrin Bone-Bone, Mantan Camat Saluallo ini mengatakan, berbagai budaya Toraja akan ditampilkan. Moment yang tepat bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin menyaksikan dan mengetahui adat budaya Toraja.

“Rambu Solo’ salah satu kegiatan yang menampilkan berbagai adat budaya Toraja, ini salah satu momentum bagi wisatawan domestik dan turis asing yang mau menyaksikan kearifan lokal Toraja, inilah momentnya saksikan tradisi kami (Suku Toraja),” katanya.(Ridwan)


Komentar