TERASKATA.COM, TANA TORAJA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Sulawesi Selatan mengaku sangat menyayangkan pidato Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman terkait beredar sebuah video pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan.
Diketahui bahwa dalam video yang beredar, Andi Sudirman Sulaiman diduga menyinggung warga Rampi, Kabupaten Luwu Utara pada saat pidato di Hari Jadi Kabupaten Luwu Timur. Pernyataan tersebut dikecam warga Rampi Luwu Utara dan menuai beragam komentar dari berbagai akademisi.
Warga Rampi mulanya mengeluhkan soal pembangunan di wilayahnya yang saat ini masih kesulitan, termasuk infrastruktur jalan sehingga mengancam akan keluar dari Provinsi Sulawesi Selatan. Pada saat berpidato Gubernur Sulsel dalam candaannya menyinggung keluhan warga Rampi.
“Kenapa tidak keluar dari Indonesia,” kata Andi Sudirman Sulaiman pada saat pidato HUT Kabupaten Luwu Timur, Kamis (12/5/2022).
Ketua DPD GMNI Sulawesi Selatan, Riyanto Pratama mengungkapkan bahwa Gubernur Andi Sudirman seharusnya bijak memilih kalimat untuk diucapkan di depan publik dan sudah seharusnya menjadi kewajiban seorang pimpinan memperhatikan hak setiap warganya.
“Semestinya Bapak Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman membangun jiwa nasionalisme masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan, bukannya memprovokasi warga Rampi Kabupaten Luwu Utara untuk keluar dari Indonesia sebagaimana yang telah diucapkan di pidato tersebut,” kata Bung Rian sapaan akrab Ketua DPD GmnI Sulsel kepada Teraskata.com.
“GMNI Sulawesi Selatan sangat menyayangkan isi Pidato tersebut. Bahkan kami berharap bapak Gubernur Sulawesi Selatan memiliki kewajiban moral untuk membangun akses jalan yang menghubungkan antara Masamba ke Rampi, bukan malah menyuruh warga Rampi untuk keluar dari Indonesia,” pungkasnya.
Menurut dirinya, akses jalan Rampi menuju kota Masamba selama ini belum tersentuh bantuan. Olehnya itu, dipandang perlu memperhatikan hak warga Rampi yang juga warga Indonesia dalam hal ini di Sulawesi Selatan.
“Apalagi sejak Indonesia merdeka, akses jalan yang menghubungkan Rampi ke Kota Masamba belum pernah disentuh dan sudah menjadi kewajiban seorang Gubernur Sulawesi Selatan untuk memperhatikan seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, tak terkecuali Kecamatan Rampi yang sampai saat ini masih sangat terisolir akibat akses jalan darat yang tidak pernah mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,” bebernya.
“Semoga Bapak Gubernur Sulsel, bisa segera Menyadari Bahwa Rampi adalah Bagian yang Tak Terpisahkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan bisa memikirkan Pembangunan Akses Jalan darat yang menghubungkan Rampi dan Masamba Kabupaten Luwu Utara,” tutupnya.(Ridwan)
Komentar