Siap Topang Program Daerah, GMKI Makale dan Pemda Toraja Jalin Kerjasama

TERASKATA.COM, TANA TORAJA – Bertempat di rumah jabatan (Rujab) Bupati Tana Toraja, Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Makale audiensi bersama Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Sabtu (14/5/2022).

Pertemuan itu dalam rangka menjalin silaturahmi dan membangun sinergitas dengan pemerintah daerah (Pemda) Tana Toraja guna mengembangkan Bumi Lakipadada yang sesuai program kerja BPC GMKI Makale periode 2022-2024.


Yosi selaku Ketua Cabang yang didampingi beberapa jajaran pengurus pada kesempatan itu menyampaikan berbagai pokok permasalahan untuk sebagai pertimbangan program kerja Pemda kedepan, diantaranya persolan Damkar, Infrastruktur, Proram Petanian, Hasil Pertanian, Persoalan Pariwisata dan Toleransi Umat Beragama.

“Hal ini dalam rangka menjalin silaturahmi bersama Pemda untuk membangun kerjasama yang dirangkaikan dengan program kerja GMKI dan Pemerintah daerah Tana Toraja,” ungkap Yosi,

Menanggapi hal itu, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung menjelaskan tentang salah satu keunggulan kopi Toraja yang diekspor ke luar daerah bahkan luar negeri telah berstandar nasional namun terkendala pada jumlah produksi.

“Kopi Toraja sudah cukup memiliki brand yang sangat bagus dan telah banyak yang mengedukasi, tetapi produktifitas kita yang masih lemah,” kata Bupati Tana Toraja.

Theo juga menyampaikan program kerja yang dipersiapkan Pemerintah bagi petani yang akan diberikan ijin pakai lahan mengelola hutan dengan berkolaborasi bersama pemuda setempat.

“Satu program kita adalah membuat perhutanan sosial dan hal yang bisa dimasukin GMKI adalah melakukan pendampingan kepada kelompok tani atau masyarakat yang ada di sekitar hutan,” ujarnya.

“Bagaimana masyarakat mengelompok menggarap hutan-hutan yang ada namanya perhutanan sosial dan mereka di berikan ijin pakai lahan hutan yang mana perkeluarga bisa pakai sampai 10 hektar dengan ijin 35 tahun dan bisa diperpanjang lagi 35 tahun, artinya 70 tahun dalam 2 generasi untuk pengelolaan yang cocok untuk hutan tersebut itu apakah tanaman cengkeh,coklat, atau kopi,” jelasnya.

Orang nomor satu di Tana Toraja ini juga mengungkapkan, jika ada masyarakat yang mengelolah atau ingin mengelola lahan 100 hektar baik itu tanaman jagung dan sebagainya, akan dibantu oleh Kementrian penyediaan bibit,peralatan pertanian dan ssebagainya melalui pemerintahan daerah .

Lain halnya dengan pariwisata, Bupati Theo berharap kaum milenial gencar turut berpartisipasi mempromosikan kearifan lokal melalui pasar digital kepada wisatawan asing.

“Sangat dibutuhkan keaktifan kaum milenial untuk mengembangkan pasar digital UMKM dalam memanfaatkan kreativitas dan inovasi kaum muda untuk mengembangkan usaha-usaha. Baik kerajinan bamboo, tenun, ukiran, pakaian adat Toraja dan lain lain untuk dipasarkan melalui media digital maupun penjualan secara langsung kepada wisatawan yang hadir dan juga akan diadakan pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh Pemda jika ada kelompok,” tutur Theo.(Ridwan)


Komentar